BeritaKalimantan TengahPemprov Kalteng

Pengaspalan Jalan Ahmad Yani Tuai Polemik, Gubernur Kalteng Curiga Ada Sabotase

Avatar
6
×

Pengaspalan Jalan Ahmad Yani Tuai Polemik, Gubernur Kalteng Curiga Ada Sabotase

Sebarkan artikel ini
FOTO MMC KALTENG/ILUSTRASI VOX MERDEKA ID
Example 468x60

PALANGKA RAYA – Pengaspalan Jalan Ahmad Yani, Palangka Raya, menuai polemik. Pasalnya, jalan yang masih terbilang layak ini justru diperbaiki, sementara banyak ruas lain yang kondisinya lebih memprihatinkan. Gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran, pun angkat bicara dan mencurigai adanya upaya sabotase dalam proyek tersebut.

Menurut Agustiar, perbaikan jalan di Kalteng memiliki mekanisme yang jelas, dengan kewenangan yang terbagi antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dan pemerintah pusat. Ia menegaskan bahwa saat ini Pemprov Kalteng masih dalam tahap realisasi anggaran, dan dirinya telah turun langsung mengecek proyek tersebut.

“Saya kan baru menjabat, jalan itu sudah ada. Saya sudah cek (jalan) itu kemarin, dengan dalih bla, bla, bla. Ini kita masih realisasi anggaran hati-hati saya bilang. Jangan-jangan, kamu membuat masalah buat saya, saya baru masuk kamu udah buat begitu,” kata Agustiar usai berkunjung di UPR, Selasa 11 Karet 2025.

Agustiar menegaskan bahwa proyek tersebut bukan bukan kebijakan gubernur. Ia menduga ada pihak tertentu yang mencoba melakukan sabotase dalam proyek ini.

“Ini bukan kebijakan seorang gubernur, tidak ini kebijakan orang yang ingin menyabotase di dalam menurut kami,” tegasnya.

Sebelumnya, konsultan proyek Jalan Ahmad Yani, Arya, menjelaskan bahwa pengaspalan ulang ini merupakan bagian dari proyek yang dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalteng. Proyek ini menelan anggaran lebih dari Rp29 miliar.

“Ini dari provinsi, anggarannya Rp29 miliar lebih,” ujar Arya, Senin 10 Maret 2025.

Menurutnya, pengaspalan ulang ini merupakan bagian dari pemeliharaan jalan. Meskipun tampak mulus, lapisan aspal sebelumnya sudah mulai aus dan berbatu, sehingga perlu dilakukan pelapisan ulang agar tidak semakin rusak.

“Ini sebenarnya ini untuk melapis aspal yang sudah aus. Ini bukan masalah rata atau tidak ratanya. Ini kalau gak ditangani hancur gitu, itu sudah mulai terkelupas dari strukturnya, sudah mulai berbatu dan aspalnya sudah terkelupas,” jelasnya.

Proyek ini dikerjakan oleh PT Multi Karya Primas Mandiri sebagai kontraktor dan diawasi oleh PT Tema Karya Mandiri sebagai konsultan. Pengerjaan dimulai pada 10 Februari 2025 dan ditargetkan rampung pada 17 Oktober 2025. Total anggaran yang dikucurkan mencapai Rp 29.335.200.000 dari APBD 2025.

Dari total anggaran tersebut, terdapat tujuh ruas jalan yang diperbaiki, yaitu Jalan S. Parman, Ahmad Yani, Diponegoro, G. Obos, dan Yos Sudarso. Sementara itu, Jalan Darmo Sugondo baru direncanakan untuk diperbaiki ke depannya.

Arya berharap masyarakat dapat mendukung jalannya proyek ini agar pengerjaan di lapangan bisa berlangsung dengan lancar. “Harapannya kedepannya agar lebih membantu dalam pengerjaan dilapangan,” pungkasnya.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *