PALANGKA RAYA – Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kalimantan Tengah menegaskan komitmennya dalam mendukung program peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang diusung oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng, H. Agustiar Sabran dan H. Edy Pratowo.
Program yang mendasari pendidikan ini akan berlandaskan pada prinsip Belom Bahadat, sebuah filosofi hidup suku Dayak.
Plt. Kepala Disdik Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, mengatakan bahwa dalam pidato perdananya, Gubernur Agustiar menekankan pentingnya pembangunan SDM yang berkarakter, berkualitas, dan tetap berpegang teguh pada nilai budaya lokal.
“Belom Bahadat adalah prinsip yang harus dijunjung tinggi, yang berarti di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Hidup harus mengikuti aturan, baik tertulis maupun tidak tertulis, dan ini menjadi dasar pendidikan di Kalteng,” ujar Reza usai menghadiri Rapat Paripurna Ke-4 Masa Persidangan II Tahun Sidang 2025 di Ruang Rapat Paripurna Kalteng, Rabu 5 Maret 2025.
Menurutnya, pendidikan yang berbasis kearifan lokal akan menjadi pilar utama dalam membangun generasi muda yang berdaya saing namun tetap menghormati nilai budaya. Konsep ini selaras dengan kebijakan pendidikan nasional yang mengutamakan pembentukan karakter.
Selain itu, Reza menyatakan bahwa nilai-nilai lokal seperti Belom Bahadat akan menjadi bagian dari kurikulum pendidikan, dengan harapan siswa tidak hanya memiliki kecerdasan akademik, tetapi juga moral dan etika yang kuat.
“Kami ingin memastikan bahwa pendidikan di Kalteng tetap mempertahankan jati diri budaya lokal sambil terus berinovasi menuju masa depan yang lebih baik,” tambahnya.
Disdik Kalteng akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengimplementasikan prinsip Belom Bahadat dalam berbagai aspek pendidikan, sehingga dapat membentuk SDM yang berkualitas dan berkarakter kuat.