PALANGKA RAYA – Balai Pengendalian Kebakaran Hutan Wilayah Kalimantan bersama Daops Manggala Agni Kalimantan I/Palangka Raya menggelar Lokakarya Kelurahan untuk Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dan Pemberdayaan Masyarakat Peduli Api (MPA) di Aula Kecamatan Sabangau, Kota Palangka Raya, Kamis (31/7/2025).
Kegiatan ini juga turut didukung oleh Community Movement Program on Forest and Land Fire Prevention (CMP Project) dari Japan International Cooperation Agency (JICA).
Kepala Daops Manggala Agni Kalimantan I/Palangka Raya, Riris Astrida Nababan menjelaskan bahwa lokakarya ini merupakan salah satu bentuk capaian dari pendampingan Tim Manggala Agni Pendamping Desa (MAPD), di mana data dan permasalahan diidentifikasi langsung dari masyarakat.
“Masalah-masalah yang muncul merupakan temuan masyarakat sendiri. Dari situ kita bersama-sama mencari solusinya. Solusi tersebut nantinya bisa dikaji berdasarkan masukan masyarakat, seperti pemetaan lokasi rawan karhutla dan langkah pencegahannya baik melalui patroli, pengawasan, maupun pemberdayaan masyarakat agar tidak melakukan pembakaran hutan atau lahan,” jelas Riris.
Ia berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menjaga lingkungan dan mencegah praktik pembakaran hutan dan lahan secara mandiri.
Sementara itu, perwakilan JICA, Kubo Hideyuki turut hadir dan membagikan pengalamannya di Jepang terkait penanganan kebakaran hutan, termasuk pemanfaatan teknologi pemantauan serta sistem peringatan dini yang relevan untuk diterapkan di wilayah rawan seperti Kalimantan.
Adapun lokakarya ini diikuti oleh perwakilan BPBD, Dinas Kehutanan, Manggala Agni, TNI, Polri, serta tokoh masyarakat dari wilayah rawan karhutla.
Dalam kesempatan tersebut, JICA juga memperkenalkan program kerja sama teknis yang sedang berjalan di Kalimantan Tengah untuk mendukung pengelolaan lahan berkelanjutan dan pengurangan risiko bencana. (R1)