PALANGKA RAYA – Pengurus Perempuan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kalimantan Tengah (Kalteng) periode 2025-2030 resmi dilantik, bertempat di Aurila Hotel Palangka Raya, Minggu (20/7).
Pengurus Perempuan ICMI Kalteng yang dilantik akan membawa agenda besar untuk mengisi ruang-ruang strategis pembangunan daerah melalui pendekatan berbasis ilmu, etika, dan nilai-nilai keislaman.
Ketua Perempuan ICMI Kalteng, Prof. Dr. Hj. Hamdanah, M.Ag, menjelaskan bahwa fokus utama mereka adalah penguatan kapasitas perempuan Kalteng. Penguatan tersebut dibagi menjadi tiga bidang isu, yakni sumber daya manusia, pemberdayaan berbasis keilmuan, serta advokasi kebijakan.
“Kami tidak hadir sebagai pelengkap struktur. Kami datang sebagai mitra kritis dan konstruktif bagi pemerintah daerah,” ujar Hamdanah.
Dengan latar belakang intelektual yang kuat, Perempuan ICMI berniat mengambil posisi sebagai simpul penghubung antara dunia pemikiran dan dunia kebijakan. Mereka menyasar isu-isu seperti pendidikan perempuan, kesehatan keluarga, pengentasan kemiskinan, hingga pelestarian kearifan lokal.
Rangkaian program kerja yang disiapkan bukan sembarangan. Ada diskusi ilmiah tentang isu-isu kebangsaan, pelatihan kepemimpinan dan kewirausahaan berbasis digital, hingga mentoring untuk generasi muda perempuan Muslim.
“Kami ingin membentuk ekosistem pemikiran perempuan yang independen dan solutif,” kata Hamdanah.
Tak berhenti di situ, perempuan ICMI juga membuka diri untuk menjalin kemitraan dengan berbagai lembaga, baik pemerintah maupun swasta. Kolaborasi lintas sektor dianggap sebagai kunci memperluas dampak program-program mereka ke tengah masyarakat.
Sementara itu, Sekretaris Perempuan ICMI Kalteng, Dr. Muslimah, M.Pd.I, menyebut bahwa pelantikan kali ini akan dihadiri oleh jajaran pimpinan pusat. Ketua Umum Perempuan ICMI, Dr. Welya Safitri, M.Si, serta Ketua Bidang Politik DPP Perempuan ICMI, Noor Aljanna Fitri Gayo, dijadwalkan hadir. Kehadiran mereka disebut Muslimah sebagai bentuk pengakuan atas kontribusi perempuan cendekia dari daerah.
“Ini lebih dari sekadar pelantikan. Ini adalah penguatan jejaring nasional dan afirmasi bahwa Kalimantan Tengah punya potensi besar dalam gerakan perempuan cendekia,” ucap Muslimah.
Ia juga menyebut bahwa Perempuan ICMI Kalteng memiliki kekhasan sendiri, yakni terletak pada pendekatannya yang tidak hanya sosial, tetapi juga intelektual. Mereka menekankan pentingnya riset dan kebijakan berbasis data sebagai dasar intervensi sosial. “Kami bukan hanya agen perubahan, tetapi juga penggerak pemikiran,” tegas Hamdanah.
Dengan semangat membangun Kalimantan Tengah yang Berkah, Perempuan ICMI Kalteng siap menyelaraskan program yang berasas nilai keislaman dan keindonesiaan dalam kerja-kerja organisasi. (R1)