PALANGKA RAYA – Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Muhammad Reza Prabowo, menyampaikan bahwa program Pelatihan Kompetensi Dasar Siswa (PKDS) menjadi salah satu inovasi unggulan Dinas Pendidikan Kalteng. Program ini merupakan yang pertama di Indonesia dan dirancang khusus untuk melatih siswa agar memiliki sertifikat kompetensi dasar yang diakui secara nasional.
Hal tersebut diungkapkannya usai mengikuti rapat bersama Komisi III DPRD Kalteng yang membahas Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) perubahan tahun anggaran 2025, sekaligus sebagai ajang pemaparan progres pendidikan di wilayah tersebut.
Reza menjelaskan, program PKDS menjadi bagian dari implementasi Kartu Huma Betang, yang merupakan bagian visi-misi Gubernur Kalteng Agustiar Sabran dan Wakil Gubernur Edy Pratowo. Program tersebut terdiri dari delapan prioritas utama yang harus disukseskan bersama.
“Terkait dengan Kartu Huma Betang, bagaimana kita menyukseskan program Bapak Gubernur Agustiar Sabran dan Wakil Gubernur Edy Pratowo, bahwa kita memfokuskan Kartu Huma Betang ini. Ada delapan program prioritas di dalamnya, agar bisa terlaksana,” kata Reza saat ditemui di Gedung DPRD Kalteng, Selasa 25 Juni 2025.
Menurutnya, empat dari delapan program prioritas dalam Kartu Huma Betang memiliki keterkaitan langsung dengan Dinas Pendidikan. Hal itu menunjukkan komitmen pemerintah daerah terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), khususnya melalui sektor pendidikan.
“Jadi separuh dari Kartu Huma Betang itu ada kaitan dengan Disdik. Ini adalah wujud konkret perhatian Bapak Gubernur terhadap peningkatan SDM, khususnya peningkatan pendidikan di Kalteng,” jelasnya.
Reza menyebut, program-program pendidikan yang termasuk dalam prioritas Kartu Huma Betang antara lain bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp2 juta per kepala keluarga, sekolah dan kuliah gratis, serta menciptakan lapangan pekerjaan.
“Terkait bagaimana kita menciptakan lapangan pekerjaan, nah itu ada juga hubungannya dengan Disdik. Karena Disdik sudah punya program yang namanya PKDS Berkah, Pelatihan Kompetensi Dasar Siswa untuk siswa-siswi kita. Ini terobosan se-Indonesia, baru ada di Dinas Pendidikan Kalteng, khusus untuk masyarakat Kalteng. Dari PKDS itu, melatih anak-anak Kalteng ketika lulus bukan cuma dapat ijazah, tetapi ada tiga sertifikat kompetensi dasar yang diakui dan cap-nya BNSP,” tegasnya.
Selain PKDS, Dinas Pendidikan juga mengelola program praktik kerja industri (Prakerin) bagi siswa SMK sebagai upaya memberikan pengalaman kerja nyata sebelum lulus.
“Terus kemudian ada program Prakerin, itu ada di Dinas Pendidikan juga. Bagaimana cara supaya anak-anak SMK kita disupport ketika dia melakukan praktik lapangan di setiap perusahaan,” imbuhnya.
Reza juga memaparkan mengenai program bantuan pembangunan 1.000 rumah guru, yang menjadi salah satu bentuk perhatian pemerintah daerah terhadap kesejahteraan tenaga pendidik di Kalteng.
“Yang terakhir, ada bantuan rumah guru untuk 1.000 rumah guru, dan itu sudah kami sampaikan tadi bagaimana mekanisme pengajuannya, siapa saja sasarannya, manfaatnya seperti apa, serta keunggulannya dibandingkan produk lainnya, khusus di bidang penyediaan rumah layak huni,” tutupnya. (R1)